Gusti
O....
Gusti
Betapa tuli pendengaran kami !
Perkenankan, jika mungkin, di hari nanti
kami bisa medengar tidk dengan telinga kami
yang amat terbatas ini, perkenanan juga kami
mendengarkan tidak hanya dengan suara-suara, yang amat
sering menjebak jiwa dungu ini, tetapi juga
mendengarkan apa pun saja" cahaya, inti warna,
sepi
atau bisikan-Mu yang tiada terperi
O....
Gusti
Betapa tuli pendengaran kami !
Perkenankan, jika mungkin, di hari nanti
kami bisa medengar tidk dengan telinga kami
yang amat terbatas ini, perkenanan juga kami
mendengarkan tidak hanya dengan suara-suara, yang amat
sering menjebak jiwa dungu ini, tetapi juga
mendengarkan apa pun saja" cahaya, inti warna,
sepi
atau bisikan-Mu yang tiada terperi
(puisi Emha Ainun Najib dalam Asmaul Husna)
0 komentar:
Posting Komentar