Tajam hujanmu
ini sudah terlanjur mencintaimu:
Payung terbuka yang bergoyang-goyang di tangan kananku,
air yang menetes dari pinggir-pinggir payung itu,
aspal yang gemeletuk di bawah sepatu,
arloji yang buram berair kacanya,
dua-tiga patah kata yang mengganjal di tenggorokan
deras dinginmu …
sembilu hujanmu …
~*Sapardi Djoko Damono*~
ini sudah terlanjur mencintaimu:
Payung terbuka yang bergoyang-goyang di tangan kananku,
air yang menetes dari pinggir-pinggir payung itu,
aspal yang gemeletuk di bawah sepatu,
arloji yang buram berair kacanya,
dua-tiga patah kata yang mengganjal di tenggorokan
deras dinginmu …
sembilu hujanmu …
~*Sapardi Djoko Damono*~
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.
1 komentar:
KAMI DIPERANTAUANPUN JUGA LAGI HUJAN AIR MATA KESEDIAN KANGEN PADA ORANG2 TERSAYANG KELUARGA DAN NEGRI TERSAYANG. LAM KENAL DARIKU UCAPANYA ASSALAMUALAIKUM.....
Posting Komentar